Thursday, May 27, 2010

Perlunya Pendidikan Seks Yang Benar Untuk Remaja

seks educationLebih dari sepertiga konsultasi masalah pacaran yang masuk ke hotline telepon KISARA PKBI Bali hingga Desember 2008 berkaitan dengan aktifitas seksual remaja. Terdapat kecenderungan remaja baru akan berkonsultasi setelah melakukan aktifitas seksual aktif. Remaja berhubungan seksual pranikah karena coba-coba dan tanpa direncanakan, terbawa suasana, dan muculnya dorongan seksual akibat rangsangan media pornografi. Pengalaman pribadi dalam sebuah konseling tatap muka juga ditemukan remaja kelas 2 SMP yang sudah melakukan kebiasaan masturbasi berlebihan. Awalnya diakui kebiasaan ini muncul karena coba-coba akibat saran dan pengaruh dari teman sebayanya.

Contoh diatas hanyalah segelintir dari berbagai permasalahan remaja berkaitan dengan aktifitas seksual. Belum lagi kasus-kasus kekerasan seksual yang mengakibatkan trauma, hubungan seksual pranikah (HSPN), kehamilan tidak diinginkan (KTD) pada remaja, aborsi pada remaja, pernikahan dini di usia muda, penularan IMS ataupun HIV/AIDS pada remaja, penyalahgunaan narkoba hingga kriminalitas pada remaja yang nampaknya masih belum banyak diangkat dan dibahas secara mendalam. Semua keadaan tersebut ibarat “Ice Berg Phenomena” yang terlihat hanya puncaknya, padahal didasarnya masih banyak kasus belum terdeteksi.

Dari data BKKBN bahwa kasus aborsi di Indonesia diperkirakan sebesar 2,3 juta pertahun dan sekitar 20% diantaranya terjadi pada remaja perempuan. Aborsi pada remaja biasanya dilakukan oleh remaja perempuan yang mengalami KTD baik yang belum menikah maupun yang sudah. Masalah yang tidak terselesaikan ini ikut menyumbang tingginya angka kematian ibu di Indonesia. Berbagai alasan pun disebutkan sebagai penyebab dilakukannya pengguguran kandungan seperti tidak ingin memiliki anak sebab khawatir mengganggu sekolah, kontrak karier dan dianggap belum dewasa sehingga tidak mampu bertanggung jawab (Kisara Youth Clinic, September 2009). Bahkan ada alasan negatif yang sering dilontarkan orang tua, yaitu perbuatan remaja itu adalah aib bagi keluarga. “Betapa mirisnya, andaikan orang tua tersebut mencoba berganti peran seolah dirinya adalah bayi yang dikandung anaknya, apa yang akan dipikirkannya!”

Salah satu penyebab pasti berbagai permasalahan pada remaja terjadi akibat pengetahuan seksualitas saat ini masih kurang dan tidak tepat. Tidak jarang, pengetahuan kesehatan reproduksi yang diperoleh hanyalah sebatas informasi belaka dari narasumber yang tidak berkualifikasi, bukan berasal dari media pendidikan. Keadaan ini terjadi karena remaja tidak mendapatkan pendidikan seks terutamanya dari orang tua dan guru selaku orang tua di sekolah. Tidak mengherankan akibatnya keingintahuan yang sangat berlebihan mengenai seksualitas didapatkan dari berbagai media yang salah. Hal ini sesuai berdasarkan survei sederhana yang dilakukan KISARA tahun 2004 bahwa hampir 60% persen remaja SMP-SMA se-Bali sudah melihat media-media porno yang tidak dianjurkan baik berasal dari situs internet, VCD ataupun majalah yang memuatnya.

Rasa ingin tahu para remaja seringkali kurang disertai pertimbangan rasional akan efek lanjut dari perbuatannya. Hal ini terjadi akibat kurangnya kontrol orang tua dan minimnya pendidikan seks dari sekolah dan lembaga lainnya. Sementara itu berbagai informasi seks dari media massa yang tidak sesuai dengan norma-norma yang dianut dijadikannya pedoman oleh remaja, sehingga memunculkan keruwetan dan kebingungan bagi remaja untuk menilai secara logis “yang mana cinta dan mana seks“. Secara perlahan akan timbul gesekan-gesekan dengan orang tua maupun juga terhadap lingkungan sekitarnya.

Gambaran kenikmatan seks diberbagai media mengakibatkan fantasi-fantasi seks yang tidak terarah dan arti cinta pun semakin bias. Disinilah titik rawan remaja dan ketidakmampuannya menahan gejolak pun akan muncul. Tidaklah salah kalau akhirnya remaja yang mengalami pubertas mulai salah menyalurkan dorongan seksualnya yang tinggi dengan melakukan aktifitas (hubungan) seksual. Padahal saat itu, remaja masih bersekolah dan belum matang secara mental. Ingat analogi remaja yang bisa kita ibaratkan sebagai “Bayi Raksasa, dimana badannya laksana Raksasa (Pubertas), namun pola pikir dan tingkah lakunya masihlah Bayi (belum matang)”.

payung condom

Orang tua selaku mitra bina utama kaum muda yang notabene remajanya sendiri hendaknya memberikan pendidikan seks kepada anak-anaknya sejak dini. Ibarat sebuah ungkapan yang mengatakan, “Apa salahnya kita menyiapkan payung sebelum hujan datang? Apa buruknya seorang remaja membawa Kondom sebelum dirinya terjerebab oleh IMS? Selayaknya pentingnya memberikan pendidikan seks yang tepat dan sejak dini guna menghindari perilaku seksualitas yang salah“.

Sebagai orang tua seharusnya dapat menjawab dengan baik dan tepat ketika anaknya bertanya soal seks. Jawaban-jawaban yang jujur, mudah dipahami, sesuai dengan dengan usianya serta dibaluti nasehat yang sebaiknya diberikan sehingga tidak terjadi salah penafsiran. Oleh karena itulah, orang tua dituntut membekali diri dengan pengetahuan yang cukup tentang kesehatan seksual dan psikologi remaja.

Sangatlah mustahil dan tidak adil bila Kita melarang remaja untuk saling berinteraksi dan berteman dengan lawan jenisnya ataupun hingga melarang mereka berpacaran. Secara kesehatan jiwa kondisi tersebut adalah hal yang wajar dan baik bagi perkembangan jiwa dan aspek kematangan emosional remaja. Namun tetap haruslah dibatasi dengan rambu-rambu agar proses perkenalan tersebut tidak dilakukan secara berlebihan, apalagi hingga melakukan aktifitas seksual yang pada akhirnya menjadi benang merah kasus aborsi.

Pada akhirnya jawaban yang tepat adalah memfasilitasi pelaksanaan pendidikan kesehatan reproduksi remaja yang benar dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat kita sehingga dapat mengurangi konflik dan mitos-mitos salah yang selama ini berkembang di masyarakat kita. Tentunya dengan memahami kesehatan seksual dan segala resikonya apabila melakukan hubungan seksual diluar nikah, diharapkan membuat remaja kita semakin berhati-hati dan menjaga dirinya, termasuk ketika mereka memutuskan untuk menjalin hubungan dengan pasangannya.

Untuk remaja (usia 10-24 tahun) juga diberikan pendidikan moral dan pemahaman konsep pacaran sehat serta tak lupa mengamalkan ABCDE (Abstinentia, Be Faithfull, Condom, Don’t Inject And Education). Yang perlu ditekankan juga adalah konsep cinta dan lakukan puasa seks selama masih remaja, jangan melakukan hubungan seksual jika belum matang dan tidak siap untuk bertanggung jawab. Dengan begitu diharapkan mampu secara tepat memberdayakan para remaja dan menjadi lebih bertanggung jawab terhadap dirinya. Diperlukan pula kerjasama yang sinergis antara semua pihak yang terkait untuk menunjukkan kepeduliannya kepada kaum muda.

abc

Arti Sahabat

Kalau ada pertanyaan tentang apa sih arti seorang sahabat, coba baca ini :

Kamu tau arti sahabat, apa berbedaanya dengan teman ?

Sahabat adalah orang yang paling dipercaya, yang bisa diajak cerita tentang masalah kita, yang ada di saat kita butuh atau bahkan saat kita tidak butuhpun sahabat ada disamping kita untuk menemani kita. Seorang sahabat sejati sulit sekali untuk kita cari atau kita jumpai, karena mencari sabat sejati itu memang bener-bener sangat sulit.

Teman adalah seseorang yang kita kenal dan seseorang yang bisa kita jumpai disaat tertentu atau tidak selamanya kita jumpai. Mencari teman itu mudah bahkan sangat mudah, kita cuma menemui orang yang tidak kita kenal, lalu mengajaknya kenalan, ketika sudah kenal maka ia sudah bisa kita anggap sebagai teman.

Sahabat adalah seseorang yang kalau kita lagi sedih ia bisa membuat kita tersenyum sementara ketika kita senang dia akan lebih senang dari kita. Yap, rasanya nggak terlalau berlebihan kalau keberadaan seorang sahabat emang sangat istimewa, Ia menjadi zat penting yang memberi warna dalam kehidupan kita. So, punya sahabat bukan lagi sebuah keharusan melainkan kebutuhan, pasti anda setuju bukan? Nah buat kamu yang sampai detik ini belum menemukan seseorang yang cocok intuk menjadikan sahabat, coba deh lebih keras lagi berusaha mencarinya. Punya sahabat itu ga ada ruginya, malah akan lebih banyak rezeki he…, sebab sekali lagi sahabat membuat hari-hari anda akan lebih hidup dan bermakna. Ga percaya, kalo gitu coba deh baca point-point berikut, dijamin kamu akan termotivasi untuk mencari sebanyak-banyaknya. Itu pun kalau kamu bisa menyimaknya bukan sekadang baca doang.

Sahabat itu teman curhat, ngga ada istialh stress ketika dirundung masalah, seberat apapun masalah itu kalau kita punya sahabat. Dalam hal ini sahabat bisa menjadi tempat berbagi cerita, teman curhat, yang nyaman. Kita bisa ngungkapin semua perasaan kita selain kepada keluarga (kalau jauh dari keluarga) atau pacar (sebaiknya jangan) yaitu kepada sahabat kita. Sahabat itu adalah dewa penolong. Butuh bantuan, butuh pertolongan kenapa engga lari ke sahabat. Siapa tau dia bisa bantu, bisa kasih solusi, atau paling tidak sekedar opini. Tapi bukan berarti setiap masalah harus lari ke sahabat, yang paling baik dan utama adalah dengan menyelesaikannya dengan sendiri, baru ke keluarga terus orang terdekat yaitu sahabat dan tidak lupa minta kepada yang di atas. Belajar mandiri ceritanya.

Sahabat itu orang yang yambung diajak ngobrol, enak diajak diskusi, teman berbincang yang menyenangkan dan semua itu akan tercapai manakala kamu bisa saling mengenal kepribadiannnya masing-masing (takut orangnya suka ngomongin rahasia orang, gawat men…), Sahabat itu orang yang dengan kelapangan hatinya bisa mengerti kita, dengan keterbukaan tangannya bisa menerima kita apa adanya, tanpa pernah berusaha mempengaruhi apalagi mengubah keadaan kita.

Sahabat itu cermin bagi diri kita, rujukan tempat kita mengekspresikan diri. Sahabat itu seperti tubuh, bila tubuh kita salah satu sakit, maka yang lain akan merasa sakit. Misalnya kalau kaki kita terantuk batu, pasti dengan mulut refleks akan bilang “aduh”, tangan langsung mengusap dan mengobatinya, tanpa diminta dan tanpa disuruh, begitu juga seorang sahabat dia akan punya kesadaran diri kalau sahabatnya sedang dalam kesulitan, dan itu dilakukan atas dasar keikhlasan bukan paksaan apalagi pamrih, ya seperti tubuh kita yang sakit tadi.

Kalau begitu, siapa sahabat kamu?

pacaran di mata remaja


Banyak teman remaja yang kalo ditanya tentang alasan mereka berpacaran acapkali memberikan alasan seperti ini: pacaran bisa meningkatkan semangat belajar; pacaran diakui mampu menghilangkan kejenuhan alias bikin hidup lebih hidup; pacaran juga untuk mengetahui pribadi pasangan dari yang dicintainya supaya kalo jadi nikah nggak perlu ragu-ragu lagi; pacaran pun diyakini bisa membawa rejeki nomplok (ih, matre amat?); bahkan ada yang mengaku sekadar iseng doang. Alasan lainnya, ada yang mengakui bahwa pacaran adalah jalan terbaik untuk menemukan cinta sejati alias bisa memilah dan memilih siapa pasangan yang memang oke punya (emangnya sepatu?). Dan seabrek alasan lainnya. Mari kita bahas alasan-alasan mereka.

Pacaran bisa meningkatkan semangat belajar? Walah, kayaknya semut juga ketawa tuh kalo denger. Padahal kenyataan di lapangan sangat berbeda. Teori ama praktik bertolak belakang banget. Kalo emang pacaran bisa menambah semangat belajar, tapi kenapa banyak yang amburadul sekolahnya gara-gara menjalani aktivitas ini? Ingatannya sangat tajam kalo disuruh mengingat nama gacoannya, atau tentang kehidupan pasangannya, dan tentang beragam hal yang berkaitan dengan pasangannya. Tapi kalo ditanya tentang hukum gas ideal dalam pelajaran kimia langsung memantul sempurna alias kagak tahu. Tiap malam minggu selalu ada jadwal wakuncar alias waktu kunjung pacar. Lalu kapan mau belajarnya?

Apalagi di sampul bukunya ada foto yang ia sebut kekasihnya. Coba, maksud hati belajar, ternyata malah memandangi terus foto si dia. Di dinding kamarnya, bukannya dipenuhi dengan tulisan rumus-rumus fisika, matematika, atawa kimia yang emang bikin puyeng, tapi malah banyak ditempeli foto-foto pacarnya. Wah, gimana mau bisa belajar? Padahal, setahu penulis, banyak juga yang semangat belajarnya tinggi tanpa kudu menjalani pacaran. Sebaliknya, waktu sekolah dulu, ada teman penulis yang main api asmara, malah belajarnya tambah berantakan bin terbengkalai.

Kalo soal rajin dateng ke sekolah emang bener. Tapi yakinlah, tujuan utamanya bukan untuk belajar, tapi cuma pengen ketemu si dia. Bener kan? Aduh, kayaknya ada yang mesem-mesem aja kena sindir nih. J

Alasan lain, pacaran katanya bisa bikin fresh pikiran kita. Aduh biyung, kayaknya perlu diedit lagi alasan ini. Yakinlah, itu cuma mengada-ada aja. Buktinya, malah banyak teman remaja yang dibikin puyeng tujuh keliling gara-gara pacaran. Bisa jadi sama puyengnya bila disuruh menurunkan rumus E=mc2. Salah-salah malah ngeluarin pernyataan yang bikin ngakak seisi kelas, sebab doi menyatakan bahwa E=mc2 artinya Einstein mencret-mencret! J

Coba aja, bagi teman remaja yang udah saling mengikat janji, rasa ingin memiliki selalu ada. Makanya, setiap pasangannya jauh, ia rindu. Belum lagi kalo pulang sekolah atawa les malam hari, ada perasaan kalo nggak dianterin, takut kenapa-kenapa. Pokoknya jadi beban deh. Padahal sebelum jadian, boro-boro punya pikiran begitu. Bener nggak? Jadi emang tambah bikin pusing seratus keliling.

Eh, temen remaja muslim, ada juga lho teman kamu yang pacaran dengan alasan untuk mengetahui kepribadiannya, supaya kalo jadian nikah nggak usah ragu en berabe lagi. Ya, siapa tahu, kali aja ada yang nyangkut satu untuk dijadikan istrinya nanti. Waduh, sepintas memang oke juga ya tujuannya? Tapi tetap aja alasan seperti ini nggak bisa dibenarkan. Kalo niatnya udah kuat untuk nikah, ngapain kudu pacaran segala? Sebab, kenyataannya banyak juga yang justru setelah berpacaran sekian tahun, malah bubar dengan alasan nggak ada kecocokan. Itu sih, bilang aja mau coba-coba. Lagipula, itu adalah wujud kepengecutan mereka, sebab, kalo udah nikah mungkin nggak bisa sembarangan mutusin. Makanya bagi mereka yang pengecut, pacaran adalah alternatif untuk coba-coba. Kalo nggak cocok kan bisa bilang goodbye. Celakanya, kalo sampe dicobain luar-dalam, wah? Cowok or cewek yang begitu ketahun banget niat jeleknya. Ih, jangan sampe deh kamu juga begitu rupa.

Lagian, kalo alasannya adalah untuk mengetahui info tentang doi, tanya aja sama temannya yang yang emang udah akrab dan bisa dipercaya, atau bisa juga kepada keluarganya. Beres kan? Nggak sulit kok.

Alasan teman kamu yang model begini bisa kita mentahkan. Buktinya banyak juga pasangan yang tidak melalui proses pacaran, malah bahagia-bahagia aja tuh dalam rumah-tangganya.

Sobat, bagi kamu yang laki, pacaran juga bisa nguras dompet kamu, lho. Dan tentu bagi yang cewek ketiban rejeki nomplok; dijajanin, main ke tempat hiburan, dibeliin baju, dan seabrek “gula-gula” lainnya. Soalnya, malu dong kalo kebetulan ketemu sama teman lain, pas kamu lagi jalan sama pacar terus diledekin dengan plesetan syair lagu Iwan Fals: “jalan berdampingan tak pernah jajan-jajan” J

Ya, ini namanya cinta terpadu alias terpaksa pakai duit. Fakta ini jadi klop dengan tulisan-tulisan yang suka nemplok di pantat truk, “Senyummu merobek kantongku!” (copeeet kali)

Sikap kita

Kawan, bagi kamu yang masih aktif pacaran, segera melakukan pembenahan; putusin aja pacar kamu. Pelajari Islam. Yakinlah, Allah pasti akan memberikan yang terbaik buat kamu. Nggak usah ragu, jodoh di tangan Allah, bukan di tangan hansip (maksudnya kalo kamu kepergok lagi “begituan” sama hansip, J).

Bagi kamu yang belum terjun ke dalam aktivitas ini, hindari segala peluang yang bakal menyeret kamu ke dalam pergaulan bebas ini. Pelajari Islam, sering hadir di majlis taklim, pengajian sekolah dan bertemanlah dengan anak-anak sholeh di sekolah dan lingkungan tempat tinggalmu. Insya Allah itu bakal meredam keinginan kamu terhadap aktivitas gaul bebas yang emang berbahaya itu.

Firman Allah Swt:

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS an-Nûr [24]: 30).

Sobat, pacaran adalah salah satu pemenuhan yang salah dari naluri mempertahankan jenis. Sebab, pemenuhan dan penyaluran yang sah menurut Islam adalah dengan menikah. Sabda Rasulullah saw.:

“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kamu memiliki kemampuan untuk menikah, maka nikahlah, sebab nikah itu dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan; tetapi barangsiapa belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab puasa itu baginya merupakan pelindung” (HR Bukhari)

Allah juga menegaskan dalam firman-Nya:

وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِينَ لاَ يَجِدُونَ نِكَاحًا حَتَّى يُغْنِيَهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ

“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri) nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya.” (QS an-Nûr [24]: 33)

Jadi, alasan-alasan kamu yang menjalani aktivitas pacaran semuanya tertolak secara logika, apalagi hukum Islam. Alasan-alasan tersebut hanyalah justifikasi alias pembenaran terhadap maraknya perilaku seks bebas di kalangan remaja. Padahal semua itu dilarang dalam ajaran Islam. Sebab, kita hanya hidup dengan Islam, dan hidup hanya untuk Islam. []


Sepuluh Tips Pacaran Sehat Remaja

iloveu

  1. Perjelas nilai-nilai dan sikap pribadimu mengenai cinta dan seks (hubungan seksual).
  2. Perhatikan dan kenalilah mitos-mitos yang menyesatkan tentang cinta dan seks.
  3. Bertanyalah dahulu kepada orang atau pihak yang tepat, apabila dalam berpacaran telah bersinggungan dengan aspek seksualitas.
  4. Pilah dan pilihlah teman-teman pergaulanmu dengan tepat agar tidak terjerumus kedalam permasalahan seks.
  5. Di usia muda pastikan bahwa orientasi cinta anda adalah sebatas sosialisasi dan perkenalan bukan orientasi untuk melakukan aktifitas seksual yang dini.
  6. Jangan berpacaran kelewat dalam, sebelum memastikan tujuan dan partner hidup kamu yang pasti nantinya.
  7. Pilihlah pilihan yang tepat tentang pasangan dan aktifitas seksual yang paling aman dan bisa dipertanggung jawabkan bersama berdua.
  8. Berkomunikasilah selalu dengan orang-orang terdekatmu agar ada pendamping di saat mendapatkan permasalahan, termasuk utamanya adalah selalu bina komunikasi dengan orang tua.
  9. Selalu ingat bahaya dari pergaulan seksual yang salah dan berupaya untuk selalu mencegahnya.
  10. Terapkan pacaran yang selalu dilandasi proses cinta dimana dimensi fisik, psikis dan sosialmu selalu dalam keadaan baik dan sehat.

Wednesday, April 28, 2010

EFEK SEEBECK
Efek yang Seebeck adalah konversi suhu perbedaan langsung ke listrik. Seebeck menemukan bahwa sebuah kompas jarum akan dibelokkan bila tertutup terbentuk dari dua logam bergabung di dua tempat dengan perbedaan suhu antara persimpangan. Hal ini karena logam bereaksi berbeda terhadap perbedaan suhu, yang menciptakan loop arus, yang menghasilkan medan magnet. Namun, pada saat ini tidak mengenali ada arus listrik yang terlibat, maka ia disebut fenomena efek thermomagnetic, berpikir bahwa dua logam menjadi magnet terpolarisasi oleh gradien suhu. Fisikawan Denmark, Hans Christian Ørsted memainkan peran vital dalam menjelaskan dan hamil istilah "thermoelectricity".
. Efeknya adalah bahwa tegangan, yang thermoelectric EMF, dibuat di hadapan seorang suhu perbedaan antara dua logam yang berbeda atau semikonduktor. Ini menyebabkan arus yang terus-menerus dalam konduktor jika mereka membentuk loop lengkap. Menciptakan tegangan adalah urutan dari beberapa microvolts per kelvin perbedaan. Salah satu kombinasi, tembaga - constantan, memiliki koefisien Seebeck 41 microvolts per kelvin pada suhu kamar.

yang dapat di beberapa konfigurasi yang berbeda dan diatur oleh persamaan yang sama), tegangan yang dikembangkan dapat diturunkan dari:


juga disebut thermoelectric kekuasaan atau thermopower) dari logam A dan B sebagai fungsi temperatur, dan T 1 dan T 2 adalah suhu dari dua persimpangan. Para koefisien Seebeck non-linear sebagai fungsi temperatur, dan bergantung pada konduktor 'temperatur absolut, bahan, dan struktur molekul. Jika koefisien Seebeck secara efektif konstan selama rentang temperatur diukur, rumus di atas dapat diperkirakan sebagai:


Seebeck Efek yang biasa digunakan dalam alat yang disebut termokopel (karena dibuat dari persimpangan coupling atau bahan, biasanya logam) untuk mengukur perbedaan suhu secara langsung atau untuk mengukur suhu mutlak dengan menetapkan satu ujung ke suhu yang dikenal. Sebuah logam yang tidak diketahui komposisi dapat diklasifikasikan oleh efek TE jika pemeriksaan logam yang diketahui komposisi, dijaga pada suhu konstan, diadakan di kontak dengan itu. Instrumen kontrol kualitas industri menggunakan efek Seebeck ini untuk mengidentifikasi logam paduan. Beberapa termokopel ketika tersambung secara seri yang disebut thermopile, yang kadang-kadang dibangun dalam rangka meningkatkan tegangan keluaran tegangan sejak diinduksi atas pasangan masing-masing individu kecil. Ini juga merupakan prinsip di balik dioda termal dan thermoelectric generator (seperti radioisotop thermoelectric generator atau RTGS) yang digunakan untuk menciptakan perbedaan kekuatan dari panas. Seebeck efek yang disebabkan oleh dua efek: muatan carrier Fonon difusi dan seret (dijelaskan di bawah). Jika kedua koneksi yang diadakan pada suhu yang sama, tetapi satu sambungan secara periodik membuka dan menutup, sebuah tegangan AC diukur, yang juga tergantung suhu. Aplikasi ini dari Kelvin probe kadang-kadang digunakan untuk berpendapat bahwa fisika dasar hanya perlu satu persimpangan. Dan efek ini masih terlihat jika kabel hanya datang dekat, tapi jangan sentuh, sehingga tidak ada difusi diperlukan.